Bambu, siapa
yang tidak kenal pohon yang panjang dan banyak manfaatnya ini yaitu bambu,
bambu banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan bangunan, kerajinan bambu, dan bambu
ini banyak dimanfaatkan untuk alat musik berbahan bambu.
Taukah
teman-teman sahabat bambu, selain pohon bambu ini dimanfaatkan untuk kebutuhan
fisik, bambu juga dapat dimakan lho, tapi bukan bambu yang sudah panjang dan
besar, bambu yang bisa dimakan adalah Rebung,
dalam bahasa orang sunda rebung
dikenal dengan sebutan “iwung” atau dalam bahasa inggris di sebut Bamboo Shoot.
Rebung merupakan salah satu bahan
makanan yang cukup populer di masyarakat. Sudah sejak zaman dahulu oleh
masyarakat pedesaan dimanfaatkan sebagai bahan masakan.
Rebung itu
apa ya?
Rebung
merupakan tunas muda tanaman bambu yang muncul di permukaan dasar rumpun. Tunas
bambu muda tersebut enak dimakan, sehingga digolongkan ke dalam sayuran.
Rebung
tumbuh dibagian pangkal rumpun bambu dan biasanya dipenuhi oleh glugut (rambut
bambu) yang gatal. Morfologi rebung berbentuk kerucut, setiap ujung glugut
memiliki bagian seperti ujung daun bambu, tetapi warnanya cokelat. Menurut
klasifikasi botani, tanaman bambu termasuk kelas Monocotyle doneae, ordo
Graminales, subfamili Dendrocalamae, genus Dendrocalamus, spesies Dendrocalamus
asper Pemanenan rebung dapat dilakukan sepanjang tahun.
Panen
raya rebung terjadi pada musim hujan, yaitu antara bulan Desember-Februari.
Biasanya rebung dipanen saat tingginya telah mencapai 20 cm dari permukaan
tanah, dengan diameter batang sekitar 7 cm.
Tidak
semua bambu bisa dimakan.
Tidak semua jenis bambu memiliki rebung yang enak
dimakan. Beberapa jenis bambu memiliki rebung yang rasanya pahit Rebung yang
biasa dibuat masakan, merupakan rebung pilihan.
Tidak semua rebung dapat diolah menjadi masakan.
Bambu janis apus (ping apus dalam bahasa Jawa) merupakan salah satu janis bambu
yang tidak dapat diolah menjadi masakan, karena rasanya pahit. Jenis rebung
yang memiliki cita rasa enak adalah rebung kuning, rampal/suling, ori, dan
ater.
Rebung dari bambu betung memiliki rasa paling
enak. Rebung betung berwarna merah cokelat dan subang (ujung kelopak) pada
ujung rebung berwarna ungu. Rebung dilindungi oleh kelopak-kelopak kuat yang
berbulu halus.
Rebung
bervitamin
Senyawa
utama didalam rebung mentah adalah air, yaitu sekitar 91 persen. Disamping itu,
rebung mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin A, thiamin, riboflavin,
vitamin C, serta mineral lain seperti kalsium, fosfor, besi, dan kalium. Bila
dibandingkan dengan sayuran lainnya, kandungan protein, lemak, dan karbohidrat
pada rebung, tidak berbeda jauh.
Rebung mempunyai kandungan kalium cukup tinggi.
Kadar kalium per 100 gram rebung adalah 533 mg. Makanan yang sarat kaTium,
yaitu minimal 400 mg, dapat mengurangi risiko stroke.
Peran kalium mirip dengan natrium, yaitu
bersama-sama dengan klorida, membantu menjaga tekanan osmotik dan keseimbangan
asam basa. Kalium menjaga tekanan osmotik dalam cairan intraseluler, dan
sebagian terikat dengan Protein.
Kalium juga membantu mengaktivasi reaksi enzim,
seperti piruvat kinase yang dapat menghasilkan asam piruvat dalam proses
metabolisme karbohidrat Gejala kekurangan kalium biasanya berupa pelunakan
otot.
Kaya
Serat untuk Usus Sehat
Kandungan
serat pangan pada rebung juga cukup baik Kandungan serat pangan pada rebung
adalah 2,56 persen, lebih tinggi dibandingkan jenis sayuran tropis lainnya,
seperti kecambah kedelai (1,27 persen), pecay (1,58 persen), ketimun (0,61
persen), dan sawi (1,01 persen).
Serat pangan (dietary fiber) sempat cukup lama
dabaikan sebagai faktor penting dalam gizi manusia karena tidak menghasilkan
energi. Selain itu, kekurangan serat tidak menimbufkan gejala spesifik, seperti
halnya yang terjadi pada kekurangan zat-zat gizi tertentu.
Akhir-akhir ini, melalui penelitian
epidemiologis telah dibuktikan peran fisiologis serat pangan terhadap usus.
Kurangnya konsumsi serat dapat menyebabkan timbulnya penyakit ala masyarakat
Barat, seperti aterosklorosis (penyumbatan pembuluh darah), koroner, diabetes
melitus (kencing manis), hiperkolesterolemia (kelebihan kolesterol),
hipertensi, hiperlipidemia (kelebihan lemak), dan kanker kolon (usus besar).
Serat pangan adalah senyawa berbentuk
karbohidrat kompleks yang banyak tedapat pada dinding sel tanaman pangan. Serat
pangan tidak dapat dicerna dan diserap oleh saluran pencernaan manusia, tetapi
memiliki fungsi yang sangat panting bagi pemeliharaan kesehatan, pencegahan
penyakit, dan sebgai komponen penting dalam terapi gizi.
Rata-rata konsumsi serat pangan penduduk
Indonesia adalah 10,5 gram per hari. Angka ini menunjukkan bahwa penduduk
Indonesia baru memenuhi kebuhahan serat sekitar sepertiga dan kebutuhan ideal
sebesar 30 gram setiap hari.
0 komentar:
Posting Komentar